Kimono adalah pakaian tradisional negara Jepang untuk pria dan wanita yang sudah ada sejak zaman dahulu. Baru pada jaman Edo, kimono mengalami perubahan yang sampai sekarang masih dipertahankan, yaitu lengan kimono yang sedikit lebih panjang bagi wanita yang belum menikah dan obi (sabuk lebar untuk mengencangkan kimono) yang semakin besar.
Kimono berasal dari kata Ki yang berarti mengenakan, dan Mono yang berarti pakaian. Jadi arti kimono adalah mengenakan pakaian. Gampang juga ya?
Tapi kalo soal harga dan cara bikinnya, kimono gak ada gampangnya. Kimono yang berbahan dasar sutra bisa dihargai Rp 50 juta keatas, bahkan ada yang sampai Rp 300 juta untuk satu set lengkap bersama obi, geta (sendal khusus kimono) dan aksesoris lainnya. Cara memakainya pun tidak sembarangan dan ada namanya sendiri, yaitu Kitsuke.
Makanya jangan heran kalo orang-orang Jepang sendiri gak sanggup beli kimono sutra. Biasanya para orangtua-lah yang mewariskan kimono sutranya. Hanya para pejabat, artis, pesumo tingkat satu dan keluarga kerajaan yang sanggup gonta-ganti kimono sutra.
Lalu bagaimana bisa banyak orang Jepang pake kimono?
Untuk pesta pernikahan, mereka memang sewa kimono sutra perhari, tapi untuk pesta-pesta nonformal seperti festival kembang api dan pesta tahun baru, mereka membeli dan memakai yukata.
Singkatnya, yukata adalah kimono yang bersifat kasual, lebih santai dan lebih sederhana. Yukata mengandung arti pakaian mandi, karena pada awalnya yukata hanya dipakai pada waktu sebelum dan sesudah mandi.
Tapi sekarang pemakaian yukata tidak terbatas. Kapan saja boleh dipakai. Di musim panas akan lebih banyak lagi orang yang memakai yukata karena mereka merasa sejuk.
Banyak orang tidak tahu kalau kimono itu banyak jenisnya, sesuai dengan tingkat formalitas dan status pemakainya.
Berikut ini daftar tentang jenis dari Kimono :
Uchikake
kimono formal yang berwarna berwarna putih atau merah terang yang dipakai oleh sang pengantin di hari pernikahannya :
Furisode
kimono yang dipakai oleh wanita yang belum menikah di acara-acara formal danSeijin shiki , upacara tradisional untuk merayakan sang remaja perempuan yang beranjak dewasa.
Kurotomesode
kimono formal berwarna hitam yang dipakai oleh para orangtua di hari pernikahan anaknya.
Homongi , Tsukesage dan Edo Komon
kimono-kimono semiformal yang boleh dipakai oleh wanita yang telah menikah maupun yang belum menikah untuk menghadiri acara-acara formal dan semiformal.
Irotomesode
kimono semiformal yang dipakai oleh wanita yang telah menikah untuk menghadiri upacara pernikahan keluarganya.
Yukata
Umumnya yukata berbahan dasar katun dan dibikin dengan mesin pabrik, lain dengan kimono sutra yang dijahit sepenuhnya oleh tangan-tangan ahli. Karena itu harga yukata pun jauh berbeda dengan kimono sutra dan terjangkau oleh semua orang.
Itulah beberapa jenis dari Kimono dan kapan harus memakai type kimono yang mana. Semoga ulasan ini bisa menambah pengetahuan kita.